I Wayan Bendi

I WAYAN BENDI, Maestro Bali dengan kepribadian yang eksentrik

bendi 1

I Wayan Bendi adalah seorang maestro seni lukis yang dilahirkan pada tahun 1950, di Batuan, sebuah desa dekat Ubud. Lukisannya diakui sebagai lukisan kontemporer meski masih memiliki gaya lukisan Batuan, Bali.

Bendi memiliki kepercayaan diri yang sangat kuat dan sangat menghargai karyanya. Sehingga didepan siapapun, I Wayan Bendi akan selalu membanggakan karya dan dirinya.

Bendi juga dikenal sangat selektif dalam menjual karyanya. Bendi hanya akan menjual karyanya kepada orang yang pantas mengoleksinya. Atau kepada galery-galery yang menurutnya bisa menghargai karyanya. Kecintaannya pada diri dan penghargaan pada karyanya, membuat Bendi terkesan sombong, ego bahkan narsis.

Bagiorang yang tidak mengenalnya dengan baik, Bendi akan dinilai eksentrik bahkan cenderung akan dinilai gila. Seperti contoh, apabila ada galery yang menurut Bendi belum pantas menjual karyanya, Bendi akan mendatangi galery tersebut. Bendi akan marah-marah menanyakan, dari mana memperoleh karyanya. Selanjutnya bahkan Bendi akan berusaha untuk dapat membeli kembali karyanya tersebut.

Putu Gede Djaja dalam tulisannya pada  Pengantar dari Penulis  (Hal 1, Bendi, Pelukis Kontemporer Indonesia,  oleh Putu Gede Djaja terbitan Yayasan Bina Jaya), bercerita jika dirinya suatu hari berkunjung ke rumah Bendi dan mendapati Bendi dalam kondisi emosi.

Bendi bercerita, bahwa dirinya baru datang dari marah-marah kepada sebuah galery yang menjual karyanya. Mendengar itu penulis bertanya: “kenapa marah, apakah lukisan yang dijual itu palsu ?”

Bendi menjawab: “tidak”.

Putu Gede Djaja melanjutkan pertanyan , “kalau tidak kenapa marah”.

Penulis kemudian mengaku sangat kaget, karena dengan suara keras Bendi berkata, “galery itu belum pantas menjual karya saya….. besok lukisan itu harus saya beli kembali”, katanya berapi-api.

Setelah ditelusuri oleh Penulis, lukisan tersebut ternyata adalah karya Bendi yang pernah  diberikannya kepada seorang kawan untuk dihadiahkan kepada seorang pejabat.

Disamping karena karakternya, yang menarik adalah karyanya yang bermuatan sosial-politik  yang membedakan Bendi dengan pelukis-pelukis Batuan lainnya. Sebab melukis bertemasosial-politik tidaklah mudah, karena tidaklah cukup hanya berbekal kecakapan teknik semata. Untuk dapat melukis bertema sosialpolitik, juga dibutuhkan kecerdasan dalam memaknai dan mengambil sudut pandang sebuah peristiwa sosial politik. Dari karya-karyanya yang bersemangat kekinian, dengan jelas kita dapat melihat bagaimana Bendi dengan cerdas menghadirkan potret peristiwa-peristiwa sosial-politik. Sehingga karya-karya Bendi menarik perhatian pecinta,pengamat dan penulis seni, baik dalam maupun luar negeri.

Exit mobile version